Hal-hal mengasyikkan di dalam penggubahan suatu fiksi seperti penentuan tokoh, karakter, lokasi, zaman, situasi, peristiwa, dan lain-lainnya sebenarnya mempunyai istilah dalam bahasa Inggrisnya yaitu trope. Kurang lebihnya trope itu suatu alat dan konvensi* yang berada pada sebuah alur cerita yang sudah umum atau sering dipakai secara luas di dunia literatur (namun sekarang sudah bermakna luas tidak hanya literatur saja,tetapi juga dipakai oleh komik,tv,iklan,radio,dll) . Untuk istilah trope sendiri aku belum mendapatkan/mengetahui padanan kata untuk di bahasa Indonesianya. Dari kamus-kamus online sih artinya kiasan**, dan mulai dari sekarang aku akan memerlakukan istilah trope sebagai bahasa serapan. Jadi aku akan memakai kata trop (aku tidak tau kata ini ada atau tidak di bahasa Indonesia) dan menggunakan istilah kiasan secara bergantian untuk merujuk istilah trope ini.
Kalau menurut aku pribadi (jika kalian masih rancu), trop/kiasan itu seperti yang saya ungkapkan di paragraf pertama, yaitu hal-hal mengasyikkan di dalam penggubahan suatu fiksi seperti penentuan tokoh, karakter, lokasi, zaman, situasi, peristiwa, dan lain-lainnya agar cerita dapat terus berkembang sesuai alur.
Contoh :
Beberapa trop*** yang terdapat pada dongeng bawang merah bawang putih :
- Ibu Tiri yang Kejam : Ibu dari bawang merah sekaligus ibu tiri si bawang putih
- Tes Tersembunyi Karakter : Nenek yang di tolong oleh bawang putih, memberikan pilihan labu (besar dan kecil) sebagai hadiah, karena bawang putih sederhana maka dia memilih yang kecil dan imbalannya dia mendapat harta, sebaliknya bawang merah dan ibu tiri memilih labu besar dan itu berakibat fatal karena keserakahannya dia mendapatkan ular berbisa, kalajengking dan laba-laba beracun.
- Almarhum Orang Tua yang baik : Ibu kandung bawang putih dan ayah kandung juga setelah dia menikah dengan ibu tiri dan meninggal.
- Bahagia selama lamanya : Akhir cerita bawang putih bebas dari kekangan jahat saudari dan ibu tirinya dan hidup mewah dan glamour sederhana dari hasil menjual pehiasan dan emas labu mungilnya.
Nah, contoh trop di atas merupakan sebagian dari alat/konvensi yang digunakan di bawang merah bawang putih, dan trop trop tersebut juga digunakan oleh gubahan orang lain, misal :
- Kiasan Ibu tiri yang kejam : dipakai juga oleh cinderella, snow white, dll.
- Tes Tersembunyi Karakter : banyak di pakai di dongeng, legenda, cerita rakyat, komik, untuk menunjukkan ketulusan dan kebaikan hati (biasanya) si lakon utama.
- Almarhum orang Tua yang Terbaik : orang tua Naruto (Naruto), Ibu Ichigo (Bleach), Orang tua Harry ( Harry Potter), dan banyak lagi.
- Bahagia selama -lamanya : Nyaris semua karya gubahan memakai trop ini.
*Konvensi menurut kbbi
konvensi /kon·ven·si/ /konvénsi/ n 1 permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dsb): berdasarkan -- , sudah sewajarnya pria melindungi wanita; 2 perjanjian antarnegara, para penguasa pemerintahan, dsb: -- Hukum Laut telah disetujui oleh negara sedang berkembang; 3konferensi tokoh masyarakat atau partai politik dng tujuan khusus (memilih calon untuk pemilihan anggota DPR dsb).
Aku akan memakai arti yang pertama yaitu sebagai permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dsb), hal ini dapat diartikan trop merupakan kesepakatan para pujangga dan penikmat gubahannya (mengenai adat (yang dipakai dalam literatur, tradisi, kebiasaan)).
**Kiasan menurut kbbi :
kiasan /ki·as·an/ n 1 pertimbangan tt suatu hal dng perbandingan atau persamaan dng hal yg lain; 2 perumpamaan; ibarat; 3 arti kata yg bukan sebenarnya: arti ~ , kata ~; 4 lambang; 5 sindiran; 6 pelajaran (dr suatu cerita dsb)
Menarik karena disitu terdapat arti pelajaran dari suatu cerita, karena trop yang telah dipakai oleh para pujangga lain dapat dijadikan pelajaran dan digunakan juga oleh pujangga lainnya.
Atau dari kata dasarnya kias :
kias 1 /ki·as / n 1 perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yg telah ada (terjadi): berita itu hendaklah diambil -- nya saja; 2 sindiran: ia sama sekali tidak merasakan -- temannya itu; 3 contoh (model) yg telah ada; analogi: kata “pemuda-pemudi” sebenarnya mengambil -- kata “putra-putri”; 4 alasan (hukum) yg berdasarkan perbandingan atau persamaan dng hal yg telah terjadi (dl hukum Islam);manusia tahan -- , binatang tahan palu, pb mengajar manusia dng sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dng pukulan;
Menarik juga karena terdapat arti contoh (model) yg telah ada; analogi dan penjelasannya sama seperti diatas.
***Semua contoh pada trop di atas aku terjemahkan (terjemahan langsung, arti per-kata) dari situs yang khusus membahas tentang trope.
keren, komentar balik ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com