Tidak nyata, imajinatif, khayalan, itulah fiksi. Walaupun bentukan umum fiksi pada awalnya adalah novel dan cerpen namun fiksi di jaman modern ini berkembang pada layar kaca. layar lebar, sandiwara radio, drama teater, dan lain lain
Seperti sebelumnya aku akan paste dari kbbi
fiksi /fik·si/ n 1 Sas cerita rekaan (roman, novel, dsb); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan: nama Menak Moncer adalah nama tokoh -- , bukan tokoh sejarah; 3 pernyataan yg hanya berdasarkan khayalan atau pikiran
Beberapa hal yang perlu diingat (terutama olehku sendiri) sebelum memulai novel fiksi, terdapat beberapa jenis-jenis fiksi yang dapat kita gubah sesuai dengan selera kita seperti contoh berikut:
1.Walaupun berdasarkan khayalan, pikiran, rekaan, dari si pujangga, tetapi karakter, kejadian, dan tempat pada cerita dapat terjadi secara badaniah/nyata. Hal ini disebut Fiksi realistik, oleh karena itu biasanya para pujangga akan memberikan disclaimer bahwa hasil karya mereka merupakan fiksi semata dan bla bla bla bla mirip dengan seseorang hanyalah kebetulan.
•Contoh : novel yang berdasarkan kehidupan sehari-hari/ slice of life, tentang kejahatan dan kriminalitas /crime fiction ( Sherlock Holmes oleh Arthur Conan Doyle, Hercule Poirot oleh Agatha Christie)
2.Untuk fiksi yang bersasarkan murni imajinasi atau Fiksi non-realistik dimana dunia dalam karya merupakan hasil asli pujangga, dibutuhkan keahlian menulis dan keahlian mensugesti pembaca agar pembaca percaya bahwa dunia tersebut adalah nyata.
•Contoh : Novel tentang penyihir, vampir, tentang petualangan luar angkasa, monster dan lain lain. (Lord of The Ring oleh J.R.R. Tolkien, Harry Potter oleh J.K.Rowling).
3.Menulis semi-fiksi yang ceritanya berdasarkan cerita nyata (based on true story) yang perlu diingat, fiksi adalah khayalan, rekaan dan imajinasi, sehingga apabila kita ingin menulis fiksi yang seperti ini maka jalan cerita yang ditulis tidak harus sama dengan cerita aslinya, dan biasanya di awal cerita pujangga akan membeberkan cerita ini berdasarkan kisah nyata dan BUKAN KISAH NYATA
•Apabila kita menulis ulang semua kejadian pada kisah nyata maka cerita kita akan menjadi dokumenter/biografi. Untuk menjadikannya sebuah fiksi, kita dapat menambah atau mengurangi elemen-elemen pada cerita sesuai yang kita inginkan (seperti karakter,tempat,waktu, bahkan peristiwa-peristiwa yang terjadi).
Seperti yang telah aku tulis sebelumnya, menulis fiksi sangat menarik bagiku karena aku dapat melahirkan sesorang, membangun dunia, mengalirkan zaman, bahkan aku dapat menorehkan peristiwa yang sangat luar biasa di dalam gubahan tersebut. Lebih menarik lagi apabalia kita mengetahui orang yang membaca fiksi kita sangat amat menyukainya, bahkan sampai bisa terbawa suasana. Oleh karena itu elemen-elemen tersebut menurutku sangat penting dan biasanya seorang pujangga akan meneliti dahulu segala informasi yang berhubungan dengan dunia yang sedang dibangunnya. Aku pun seperti itu awal-awal (ketika semangat masih 45) aku mulai memerhatikan segala hal disekitarku, tingkah laku teman-temanku, atmosfer dari suatu tempat, bahkan mulai mencari padanan kata,sinonim maupun kosakata dari bahasa lain umtuk memperkaya istilah dan diksi.
Menarik sekali kan menulis fiksi itu, ayo bagi yang sedang menggubah karya fiksinya, mari bersama-sama belajar dan membiasakan diri agar karyanya dapat selesai dan dibaca oleh orang lain, dan semoga mendapat respon yang positif dengan masukan yang positif bukan mencela, amin!
kalau based on true stiry berarti fiksi ?