Tiggna

     Melahirkan kedua hal diatas ke dalam dunia fiksi merupakan salah satu hal paling mengasyikan yang dilakukan oleh para pujangga fiksi. Tidak hanya fiksi semua hal yang digubah oleh para pujangga akan kebanyakan selalu menggunakan mereka. Tapi ada yang tau bedanya?

     Tokoh :

tokoh 1 /to·koh / n 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis: -- bulat spt uang ringgit; pesawat terbang yg baru dibeli itu sama -- nya dng B-25;2 bentuk badan; perawakan: melihat -- badannya, banyak orang menyangka ia adalah seorang pegulat; 3 ki orang yg terkemuka dan kenamaan (dl bidang politik, kebudayaan, dsb): ia adalah seorang -- politik yg disegani; 4 Sas pemegang peran (peran utama) dl roman atau drama;

    Karakter :

karakter n 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dng yg lain; watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yg dapat dimunculkan pd layar dng papan ketik berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu ~ aneh.

Dengan kata lain, tokoh itu orangnya, dan karakter itu sifatnya.

     Menarik karena kita dapat memadupadankan keduanya dan dapat melahirkan banyak sekali orang berkarakter dan kita tinggal memilih yang mana yang akan kita pakai sesuai jalan cerita.

     Tokoh dengan karakter seperti apa yang aku inginkan dalam cerita?

 

Tiggna
     Hal-hal mengasyikkan di dalam penggubahan suatu fiksi seperti penentuan tokoh, karakter, lokasi, zaman, situasi, peristiwa, dan lain-lainnya sebenarnya mempunyai istilah dalam bahasa Inggrisnya yaitu trope. Kurang lebihnya trope itu suatu alat dan konvensi* yang berada pada sebuah alur cerita yang sudah umum atau sering dipakai secara luas di dunia literatur (namun sekarang sudah bermakna luas tidak hanya literatur saja,tetapi juga dipakai oleh komik,tv,iklan,radio,dll) . Untuk istilah trope sendiri aku belum mendapatkan/mengetahui padanan kata untuk di bahasa Indonesianya. Dari kamus-kamus online sih artinya kiasan**, dan mulai dari sekarang aku akan memerlakukan istilah trope sebagai bahasa serapan. Jadi aku akan memakai kata trop (aku tidak tau kata ini ada atau tidak di bahasa Indonesia) dan menggunakan istilah kiasan secara bergantian untuk merujuk istilah trope ini.
    Kalau menurut aku pribadi (jika kalian masih rancu), trop/kiasan itu seperti yang saya ungkapkan di paragraf pertama, yaitu  hal-hal mengasyikkan di dalam penggubahan suatu fiksi seperti penentuan tokoh, karakter, lokasi, zaman, situasi, peristiwa, dan lain-lainnya agar cerita dapat terus berkembang sesuai alur. 
Contoh :
Beberapa trop*** yang terdapat pada dongeng bawang merah bawang putih :
  • Ibu Tiri yang Kejam : Ibu dari bawang merah sekaligus ibu tiri si bawang putih
  • Tes Tersembunyi Karakter : Nenek yang di tolong oleh bawang putih, memberikan pilihan labu (besar dan kecil) sebagai hadiah, karena bawang putih sederhana maka dia memilih yang kecil dan imbalannya dia mendapat harta, sebaliknya bawang merah dan ibu tiri memilih labu besar dan itu berakibat fatal karena keserakahannya dia mendapatkan ular berbisa, kalajengking dan laba-laba beracun.
  • Almarhum Orang Tua yang baik : Ibu kandung bawang putih dan ayah kandung juga setelah dia menikah dengan ibu tiri dan meninggal.
  • Bahagia selama lamanya : Akhir cerita bawang putih bebas dari kekangan jahat saudari dan ibu tirinya dan hidup mewah dan glamour sederhana dari hasil menjual pehiasan dan emas labu mungilnya.

Nah, contoh trop di atas merupakan sebagian dari alat/konvensi yang digunakan di bawang merah bawang putih, dan trop trop tersebut juga digunakan oleh gubahan orang lain, misal :

  • Kiasan Ibu tiri yang kejam : dipakai juga oleh cinderella, snow white, dll.
  • Tes Tersembunyi Karakter :  banyak di pakai di dongeng, legenda, cerita rakyat, komik, untuk menunjukkan ketulusan dan kebaikan hati (biasanya) si lakon utama.
  • Almarhum orang Tua yang Terbaik : orang tua Naruto (Naruto), Ibu Ichigo (Bleach), Orang tua Harry ( Harry Potter), dan banyak lagi.
  • Bahagia selama -lamanya : Nyaris semua karya gubahan memakai trop ini.

Catatan tambahan :

*Konvensi menurut kbbi
konvensi /kon·ven·si/ /konvĂ©nsi/ n 1 permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dsb): berdasarkan -- , sudah sewajarnya pria melindungi wanita; 2 perjanjian antarnegara, para penguasa pemerintahan, dsb: -- Hukum Laut telah disetujui oleh negara sedang berkembang; 3konferensi tokoh masyarakat atau partai politik dng tujuan khusus (memilih calon untuk pemilihan anggota DPR dsb).
Aku akan memakai arti yang pertama yaitu sebagai permufakatan atau kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dsb), hal ini dapat diartikan trop merupakan kesepakatan para pujangga dan penikmat gubahannya (mengenai adat (yang dipakai dalam literatur, tradisi, kebiasaan)).
 
**Kiasan menurut kbbi :
kiasan /ki·as·an/ n 1 pertimbangan tt suatu hal dng perbandingan atau persamaan dng hal yg lain; 2 perumpamaan; ibarat; 3 arti kata yg bukan sebenarnya: arti ~ , kata ~; 4 lambang; 5 sindiran; 6 pelajaran (dr suatu cerita dsb)
Menarik karena disitu terdapat arti pelajaran dari suatu cerita, karena trop yang telah dipakai oleh para pujangga lain dapat dijadikan pelajaran dan digunakan juga oleh pujangga lainnya.
Atau dari kata dasarnya kias :
kias 1 /ki·as / n 1 perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yg telah ada (terjadi): berita itu hendaklah diambil -- nya saja; 2 sindiran: ia sama sekali tidak merasakan -- temannya itu; 3 contoh (model) yg telah ada; analogi: kata “pemuda-pemudi” sebenarnya mengambil -- kata “putra-putri”; 4 alasan (hukum) yg berdasarkan perbandingan atau persamaan dng hal yg telah terjadi (dl hukum Islam);manusia tahan -- , binatang tahan palu, pb mengajar manusia dng sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dng pukulan;
Menarik juga karena terdapat arti contoh (model) yg telah ada; analogi dan penjelasannya sama seperti diatas.
 
***Semua contoh pada trop di atas aku terjemahkan (terjemahan langsung, arti per-kata) dari situs yang khusus membahas tentang trope.
Tiggna
Tidak nyata, imajinatif, khayalan, itulah fiksi. Walaupun bentukan umum fiksi pada awalnya adalah novel dan cerpen namun fiksi di jaman modern ini berkembang pada layar kaca. layar lebar, sandiwara radio, drama teater, dan lain lain
 
Seperti sebelumnya aku akan paste dari kbbi 
 
fiksi /fik·si/ n 1 Sas cerita rekaan (roman, novel, dsb); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan: nama Menak Moncer adalah nama tokoh -- , bukan tokoh sejarah; 3 pernyataan yg hanya berdasarkan khayalan atau pikiran
 
 
Beberapa hal yang perlu diingat (terutama olehku sendiri) sebelum  memulai novel fiksi, terdapat beberapa jenis-jenis fiksi yang dapat kita gubah sesuai dengan selera kita seperti contoh berikut:
 
1.Walaupun berdasarkan khayalan, pikiran, rekaan, dari si pujangga, tetapi karakter, kejadian, dan tempat pada cerita dapat terjadi secara badaniah/nyata. Hal ini disebut Fiksi realistik, oleh karena itu biasanya para pujangga akan memberikan disclaimer bahwa hasil karya mereka merupakan fiksi semata dan bla bla bla bla mirip dengan seseorang hanyalah kebetulan.
•Contoh : novel yang berdasarkan kehidupan sehari-hari/ slice of life, tentang kejahatan dan kriminalitas /crime fiction (  Sherlock Holmes oleh Arthur Conan Doyle, Hercule Poirot oleh Agatha Christie)
 
2.Untuk fiksi yang bersasarkan murni imajinasi atau Fiksi non-realistik dimana dunia dalam karya merupakan hasil asli pujangga, dibutuhkan keahlian menulis dan keahlian mensugesti pembaca agar pembaca percaya bahwa dunia tersebut adalah nyata.
•Contoh : Novel tentang penyihir, vampir, tentang petualangan luar angkasa, monster dan lain lain. (Lord of The Ring oleh J.R.R. Tolkien, Harry Potter oleh J.K.Rowling).
 
3.Menulis semi-fiksi yang ceritanya berdasarkan cerita nyata (based on true story) yang perlu diingat, fiksi adalah khayalan, rekaan dan imajinasi, sehingga apabila kita ingin menulis fiksi yang seperti ini maka jalan cerita yang ditulis tidak harus sama dengan cerita aslinya, dan biasanya di awal cerita pujangga akan membeberkan cerita ini berdasarkan kisah nyata dan BUKAN KISAH NYATA
•Apabila kita menulis ulang semua kejadian pada kisah nyata maka cerita kita akan menjadi dokumenter/biografi. Untuk menjadikannya sebuah fiksi, kita dapat menambah  atau mengurangi elemen-elemen pada cerita sesuai yang kita inginkan (seperti karakter,tempat,waktu, bahkan peristiwa-peristiwa yang terjadi).
 
    Seperti yang telah aku tulis sebelumnya, menulis fiksi sangat menarik bagiku karena aku dapat melahirkan sesorang, membangun dunia, mengalirkan zaman, bahkan aku dapat menorehkan peristiwa yang sangat luar biasa di dalam gubahan tersebut. Lebih menarik lagi apabalia kita mengetahui orang yang membaca fiksi kita sangat amat menyukainya, bahkan sampai bisa terbawa suasana. Oleh karena itu elemen-elemen tersebut menurutku sangat penting dan biasanya seorang pujangga akan meneliti dahulu segala informasi yang berhubungan dengan dunia yang sedang dibangunnya. Aku pun seperti itu awal-awal (ketika semangat masih 45) aku mulai memerhatikan segala hal disekitarku, tingkah laku teman-temanku, atmosfer dari suatu tempat, bahkan mulai mencari padanan kata,sinonim maupun kosakata dari bahasa lain umtuk memperkaya istilah dan diksi.
 
    Menarik sekali kan menulis fiksi itu, ayo bagi yang sedang menggubah karya fiksinya, mari bersama-sama belajar dan membiasakan diri agar karyanya dapat selesai dan dibaca oleh orang lain, dan semoga mendapat respon yang positif dengan masukan yang positif bukan mencela, amin!
 
Tiggna
     Sastra adalah tulisan, tulisan itu sastra. Paling tidak salah satu arti yang terdapat di KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Silakan  baca tempelan langsung dari kopian kbbi berikut :

sastra /sas·tra/ n 1 bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yg dipakai dl kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari); 2 kesusastraan; 3 kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan; 4 kitab; pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dsb); 5 tulisan; huruf;

 
     Berpedoman dari kbbi, maka, menurut saya sendiri, semua jenis tulisan termasuk sastra, bahkan kitab suci agama apapun, buku ilmu pengetahuan, buku primbon -ya primbon yang sering dikaitkan dengan klenik itu-, cerita rakyat, legenda, dongeng, novel,  dan lain lain. Dengan kata lain fiksi maupun non-fiksi.
 
     Menyesuaikan dengan minat ,nama blog, moto dan kredo blog pujangga fiksi, aku bakal mencari dan berbagi semua hal yang menarik tentang FIKSI!. 
 
     
Tiggna
     Melalui blog pujangga fiksi ini, aku ingin sekali belajar dan berbagi/sharing untuk menjadi seorang sastrawan/ penulis /pujangga/author. Cita-cita yang dari SMA -dan sekarang sudah lulus kuliah-  belum tercapai yaitu menulis sebuah novel fiksi. Walaupun begitu dengan blog ini aku mencoba memulai lagi, dan kali ini tidak ingin sendirian. Aku ingin berbagi dengan dunia pada umumnya dan dengan Indonesia pada khususnya, apa saja yang sudah dipelajari (walaupun secara autodidak, hasil dari membaca forum di internet, dan sumber bacaan lain yang juga dari internet). Aku juga berencana membagi hasil gubahan fiksiku, dengan harapan orang lain yang juga sedang melatih diri dan membiasakan diri menjadi pujangga bisa menyelesaikan karyanya bersama sama. 
 
     Untuk nama blog ini sendiri ada penjelasan singkatnya, bagi kalian yang peduli akan aku jelaskan, kenapa pujangga? Sebenarnya aku mencari kosakata yang mewakili kata Author apabila dalam bahasa Inggris, aku tidak begitu suka dengan terjemahan pengarang maupun penulis. Kesan ku untuk istilah pengarang kurang positif, karena juga berarti orang yang suka mengarang dan tidak terbatas pada karya seni tulisan,lagu,naskah tetapi juga ALASAN,BUKTI,ARGUMEN, DLL . Untuk penulis sendiri aku kurang suka karena ini seperti orang yang hanya menulis baik karena dia suka menulis (membuat suatu karya) maupun karena dia seorang juru tulis yang menulis karena tuntutan pekerjaan (seperti sekertaris, juru ketik/tulis kelurahan), oleh karena itu aku memilih pujangga, karena menurutku ini yang paling tepat untuk seseorang yang menulis karya seni (puisi, lagu, cerita, naskah, buku).
 
     Apa yang membuatku tertarik menulis fiksi adalah karena aku bisa membuat duniaku sendiri! Aku bisa menciptakan seseorang melalui cerita, bisa membangun tempat dan zaman, dapat menentukan takdir tokoh tersebut, dan bonus poin kalau dari semua hal tersebut dapat membuat pembaca tercengang, takjub, terharu, tertawa, marah dan jengkel (bukan karena cerita kita jelek, tetapi karena ikut terbawa suasana).
  
     Begitulah untuk perkenalan blog ini untuk selanjutnya apabila ada yang dapat dikritik, dapat diberi masukan, dan dapat dikoreksi, silakan saja...
 
     Semoga hari hari kalian menyenangkan !
 
Click Here!